Hai para
Bloger.. kali ini kami akan membahas tentang animasi tradisional film maupun
nonfilm. Pertama akan kami bahas mengenai
definisi animasi tradisional. Animasi Tradisional adalah sebuah teknik
animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Animasi tradisional juga
dikenali sebagai animasi cel atau animasi yang dihasilkan dengan tangan yaitu
setiap proses melibatkan tangan.Animasi tradisional merupakan proses yang digunakan untuk film-film animasi yang paling lama antara lain pada abad
ke-20.
Bingkai individu
film animasi tradisional umumnya berupa gambar-gambar lukisan, yang mula-mula dilukis
di atas kertas. Untuk menciptakan ilusi pergerakan, setiap lukisan berbeda
sedikit daripada yang sebelumnya. Lukisan yang animator dikesan atau salinan ke
helaian telus yang dipanggil cels, yang
dipenuhi dengan cat dengan warna-warna yang diberikan atau nada di sebelah yang
bertentangan dengan lukisan garisan. Cels ciri-ciri yang lengkap gambar satu
demi satu ke film - film terhadap latar belakang dicat oleh kamera.
Mengapa disebut
dengan animasi tradisional ?
Disebut dengan
animasi tradisional karena animasi ini memiliki teknik yang digunakan saat
pertama kali film animasi itu bermunculan. Untuk menciptakan ilusi gerakan, setiap
gambar harus sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Caranya dengan menjiplak
gambar yang dibuat animator di kertas transparan yang disebut cels. Kemudian
gambarnya diisi dengan cat dalam warna yang berbeda dan juga warna shading yang
beda. Nanti gambar karakter yang sudah di gambar di cel, di foto satu per satu
dalam filem yang latar belakangnya sudah di cat.
Animasi
tradisional berkembang lagi menjadi animasi film dan non film, contoh dari
animasi film pertama yaitu mickeymouse buatan Walt Disney.
Sedangkan
animasi non film ada beberapa jenis yaitu magic lantern, thaumatrope,
phenakistoscope,praxinoscope. Disini akan dihabas satu-satu mengenai animasi
non film.
Magic Laten( Lentera ajaib)
Magic latern
atau dalam bahasa Indonesia Lentera ajaib adalah pendahulu dari proyektor
modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana. Bila
disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada
permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari
Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang
bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar.
Thaumatrope
Thaumatrope
Sebuah mainan sederhana yang digunakan di era Victoria. Thaumatrope adalah disk
lingkaran kecil atau kartu dengan dua gambar yang berbeda di setiap sisi yang
melekat pada seutas tali atau sepasang string berjalan melalui pusat. Ketika
string adalah memutar-mutar cepat antara jari, dua gambar muncul untuk
bergabung menjadi satu gambar. Thaumatrope ini menunjukkan fenomena Phi,
kemampuan otak untuk terus merasakan gambar. Penemuan adalah dikreditkan
beragam Charles Babbage, Peter Roget, atau John Ayrton Paris, tetapi Paris
diketahui telah digunakan untuk menggambarkan satu fenomena Phi pada 1824 ke
Royal College of Physicians.
Phenakistoscope
(1831)
Sebuah disk
phenakistoscope oleh Eadweard Muybridge (1893). Phenakistoscope adalah
perangkat animasi awal, pendahulu dari zoetrope tersebut. Ini diciptakan pada
tahun 1831 bersamaan dengan Belgia dan Joseph Plateau Simon von Stampfer
Austria.
Praxinoscope
(1877)
Para
praxinoscope, ditemukan oleh ilmuwan Perancis Charles – Émile Reynaud,
merupakan versi lebih canggih dari zoetrope tersebut. Ini digunakan mekanisme
dasar yang sama strip gambar ditempatkan pada bagian dalam silinder berputar,
tapi bukannya melihat melalui celah, itu dilihat dalam serangkaian kecil,
cermin stasioner di sekitar bagian dalam silinder, sehingga animasi akan
tinggal di tempat, dan memberikan gambar lebih jelas dan kualitas yang lebih
baik. Reynaud juga mengembangkan versi yang lebih besar dari praxinoscope yang
dapat diproyeksikan ke sebuah layar, yang disebut Optique Théâtre.
Diatas adalah
pembahasan kami mengenai animasi tradisional, sekian dan terimakasih telah
mengunjungi blog ini.